Rate this post

Satu lagi ikon wisata yang apabila dianalogikan pada usia manusia adalah masuk dalam kategori balita di Jogja, yaitu Goa Tanding. Goa ini berada di wilayah Gunung Kidul dan merupakan jenis goa karst yang dialiri air bawah permukaan. Wilayah karst memang memiliki karateristik utama terdapat aliran sungai bawah tanah.

Hal ini terjadi karena air hujan yang jatuh tidak mampu diikat oleh batuan kapur di permukaan dan langsung masuk ke dalam rongga di dalam perut bumi. Jadi anggapan bahwa daerah pegunungan kapur itu gersang hanyalah karena tampak permukaannya saja. Di dalam sana, kawasan pegunungan karst menyimpan kandungan air yang sangat besar.

Sejarah Goa Tanding

Goa terbentuk seiring dengan pembentukan batuan permukaan bumi. Kebanyakan sudah memiliki pintu masuk sejak awal mula ditemukannya. Akan tetapi, hal itu tidak berlaku bagi Goa Tanding. Goa ini ditemukan secara tidak sengaja dan dapat dikategorikan sebagai sebuah penemuan baru. Dikatakan sebagai penemuan baru, karena bukan ditemukan sejak ratusan apalagi jutaan tahun lalu.

Goa ini ‘ditemukan’ berkat keinginan dari salah seorang warga bernama Harto Tanding untuk membuat sumur. Sekian meter menggali namun masih tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan air, Harto terus menggali hingga linggis yang digunakannya menembus rongga dalam tanah.

Secara tak sengaja, goa ini pun ditemukan. Satu-satunya akses masuk adalah dari sumur yang digali dan setelah dilihat ke dalam, goa tersebut memiliki karakteristik yang serupa dengan Goa Pindul. Bahkan sekilas, jelas terlihat bahwa goa ini lebih luas.

Awalnya, banyak yang mengira bahwa nama Goa Tanding disematkan karena goa ini dimaksudkan untuk ‘menandingi’ ketenaran Goa Pindul. Berdasarkan data, diketahui bahwa pesona keunikan sungai bahwa permukaan Goa Pindul menjadi daya tarik wisata kedua setelah pantai di Jogja.

Baca selengkapnya tentang : Goa Pindul

Kedua goa memiliki karakteristik batuan dan ciri geologis yang sama. Bahkan berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sumber air sungai bawah tanah yang mengalir di dalam goa adalah satu kesatuan aliran. Maka tak heran jika nama tersebut diambil, dengan maksud bahwa keberadaan goa baru tersebut dapat menandingi ketenaran Goa Pindul.

Namun ternyata, nama Tanding sendiri diambil dari nama sang penemu goa, yaitu Harto Tanding. Harto Tanding dianggap berjasa menemukan satu obyek wisata baru yang bisa menjadi andalan wisata di Gunung Kidul. Sehingga namanya digunakan sebagai nama lokasi ini.

Lokasi Dan Harga Tiket Masuk

Secara administratif, Goa Tanding terletak di Gelaran II, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY. Lokasinya tak jauh dari Goa Pindul sehingga mudah ditemukan. Selain itu, akses jalan menuju ke lokasi pun sudah beraspal dan mudah untuk dilalui. Serta terdapat petunjuk arah menuju ke lokasi dan jika masih kesulitan untuk menemukan goa ini, bisa bertanya kepada penduduk sekitar.

Karena membutuhkan pengamanan ekstra, harga tiket masuk yang dikenakan untuk dapat menikmati wisata di goa ini pun cukup mahal. Sebesar Rp 250.000 untuk satu orang, lebih mahal dibandingkan sang kakak yang lebih dulu terekspos – Goa Pindul. Akan tetapi, tak perlu cemas, karena biaya tersebut telah mencakup harga sewa perahu karet, pemandu, makanan ringan, dan penyewaan safety gears. Disediakan pula fasilitas untuk beristirahat berupa gazebo.

Daya Tarik Goa Tanding

Diresmikan pada awal tahun 2016, goa ini memiliki lebar antara 4 sampai 8 meter, tinggi antara 4 sampai 11 meter, serta panjang sekitar 450 meter. Jika ditelusuri lebih lanjut, tidak mustahil bahwa sungai yang mengalir di dalam goa masih panjang lagi. Goa ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi, antara lain:

1. Asal-usul Penemuan Goa

Kisah tentang penemuan Goa Tanding yang bermula dari keinginan seorang warga untuk membuat sumur adalah salah satu daya tarik tersendiri. Sebuah keunikan yang jarang ada dan tak bisa ditemukan di tempat lain. Cerita ini dapat semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Karena penasaran akan goa yang berasal dari ‘lubang sumur’.

2. Cara Masuk Secara Vertikal

Sebagai sebuah goa yang memiliki pintu masuk berupa lubang di permukaan, cara untuk memasuki goa pun unik. Yaitu dengan bergantungan pada seutas tali dan meluncur secara vertikal dari permukaan tanah. Tak Mengagetkan jika ada yang tertantang untuk terjun masuk ke dalam goa dengan cara melompat langsung ke dalam air.

3. Menyusuri Goa

Satu-satunya akses masuk dan keluar ke dalam goa adalah dari lubang sumur yang dibuat Harto. Tetapi karena kemudian dijadikan sebagai obyek wisata, pembangunan dilakukan dan pelebaran akses masuk pun dikerjakan. Akan tetapi, karena tak diketahui di mana ujungnya, akses untuk masuk dan keluar masih tetap menjadi satu.

Tak perlu khawatir akan terjadi kemacetan di pintu masuk antara wisatawan yang datang dan keluar. Karena pengelola telah mengatur agar sekali perjalanan hanya dilakukan oleh 2 – 3 perahu karet yang masing-masing berkapasitas 6 orang.

4. Rafting Di Sungai Bawah Tanah

Berbeda dengan kegiatan susur goa di lokasi lain, aktivitas wisata susur goa di sini dilakukan dengan menyusuri sungai bawah tanah. Hampir sama dengan yang ada di Goa Pindul, tetapi jika di Goa Pindul menggunakan tube (ban dalam), maka di Goa Tanding menggunakan perahu karet.

Tube hanya bisa digunakan oleh satu orang, sementara perahu karet muat hingga 6 orang. Sehingga kegiatan menyusuri sungai bawah tanah di dalam goa pun pasti akan terasa lebih menantang dan menyenangkan. Bagi yang memiliki hobi rafting, maka kegiatan ini harus dicoba.

5. Stalaktit Dan Stalagmit

Ciri utama goa-goa di kawasan karst adalah keberadaan stalaktit dan stalagmit. Stalaktit adalah batuan yang menggantung dari langit-langit goa dan stalagmit adalah batuan yang menonjol dari lantai goa. Stalagmit dan stalaktit terbentuk karena adanya proses pelarutan air dan membuat mineral yang terkandung di dalamnya mengendap dan mengeras menjadi batuan.

Stalaktit dan stalagmit di goa ini masih aktif. Artinya, volume batuan akan terus bertambah karena proses pelarutan air serta pengendapan masih terjadi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mengarahkan lampu senter pada stalaktit dan/atau stalagmit, maka ujungnya akan terlihat seperti kristal dan memantulkan cahaya senter.

Akses Transportasi Dan Fasilitas

Jika berkesempatan untuk datang ke Jogja atau memang penduduk Jogja, jangan lupa sempatkan waktu untuk mengunjungi Goa Tanding. Disarankan untuk datang dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil.

Baca juga goa lain yang menarik untuk dikunjungi : Goa Kiskendo

Bagi yang berasal dari luar kota dan kebetulan datang ke Jogja dengan menggunakan pesawat atau kereta, bisa menggunakan jasa sewa mobil di Jogja untuk digunakan berjalan-jalan ke goa ini ataupun tempat wisata yang lain.

Digadang-gadang akan menjadi salah satu obyek wisata andalan Jogja, Goa Tanding sudah dilengkapi oleh beragam fasilitas bagi wisatawan. Seperti adanya area parkir, tempat ibadah berupa mushola, toilet umum, tempat istirahat, rumah dan warung makan, serta masih banyak yang lainnya.

Yang perlu diperhatikan jika datang mengunjungi Goa Tanding adalah perhatikan cuaca. Arus pada sungai bawah tanah sangat dipengaruhi oleh hujan.

Ketika hujan, volume air akan bertambah secara masiv dan arusnya pun akan bertambah deras. Karenanya, apabila hujan sedang turun, sebaiknya batalkan niat. Justru akan membahayakan nyawa jika tetap memaksa. Dan apabila cuaca sudah mendukung pada saat berkunjung, pastikan untuk mengenakan seluruh perlengkapan keamanan yang disediakan.