Rate this post

Gumuk pasir adalah fenomena alam yang sangat langka, berupa perbukitan pasir dan bentuknya dapat berubah sesuai dengan pengaruh angin. Pasir-pasir yang membentuk gumuk (bukit kecil) ini berasal dari pasir yang terbawa oleh aliran sungai dan bermuara di laut. Kemudian pasir terbawa ke tepi pantai dan mengering lalu diterbangkan oleh angin. Proses ini terjadi selama ribuan tahun dan terbentuklah gumuk.

Terdapat banyak gumuk pesisir dari semua tepian pantai di seluruh dunia, dan di Indonesia sendiri banyak terbentuk di beberapa daerah pesisir. Namun yang paling istimewa adalah Gumuk Pasir Parangkusumo yang terletak tak jauh dari Pantai Parangtritis, ikon terkenal dari Jogja.

Lihat juga ikon Kota Jogja yang tidak kalah terkenal : Tugu Jogja dan Malioboro

Proses Terbentuknya Gumuk Pasir Parangkusumo

Menurut para ahli geologi, pasir yang membentuk gumuk di Parangkusumo memiliki komposisi material yang sama dengan yang berasal dari Gunung Merapi. Gumuk Pasir Parangkusumo terbentuk dari material muntahan Gunung Merapi yang terbawa oleh aliran Sungai Opak dan Sungai Progo, yang bermuara di Parangtritis.

Material berupa pasir yang mengendap terbawa oleh ombak hingga ke daratan. Di sinilah peranan angin bercampur tangan dan menerbangkan pasir-pasir halus tersebut. Proses itu tidak terjadi selama sekejap, akan tetapi selama ribuan tahun lamanya. Hingga terbentuklah gumuk pasir yang ada sekarang.

Lokasi Dan Tarif Masuk

Gumuk Pasir Parangkusumo terletak di Jalan Parangkusumo RT 1, Grogol 10, Kretek, Parangtritis, Kretek, Bantul, Provinsi DIY. Lokasinya berdekatan dengan Pantai Parangtritis, tepatnya sebelah barat mengikuti jalan dari Pantai Parangtritis.

Tarif tiket masuk yang diberlakukan adalah sebesar Rp 5.000 untuk setiap orangnya, baik dewasa maupun anak-anak. Sedangkan untuk tiket parkir adalah sebesar Rp 2.000 untuk satu jenis kendaraan. Lamanya waktu berkunjung untuk tarif tiket tersebut pun tidak dibatasi, sehingga bisa sepuasnya bermain-main di hamparan pasir.

Bagi yang ingin ber-sandboarding, penyewaan papan selancar dikenai tarif sebesar Rp 70.000. Itu sudah termasuk jasa pelatih yang akan memberikan latihan dasar serta memandu agar bisa meluncur dengan aman.

Keistimewaan Gumuk Pasir Parangkusumo

Gumuk pasir yang terdapat di Parangkusumo merupakan fenomena yang langka. Menurut teori, harusnya jenis gumuk yang terdapat di Parangkusumo ini hanya bisa terjadi di daerah gurun. Fenomena gumuk lain yang memiliki karakteristik kelangkaan sejenis hanya bisa ditemukan di Meksiko. Sehingga total hanya ada dua jenis gumuk pasir dengan karakter yang langka yang bisa ditemukan di dunia. Berikut ini beberapa hal lain dari gumuk pasir Parangkusumo yang menjadikannya istimewa :

1. Jenis Barchanoid Dunes Beriklim Basah

Fenomena gumuk pasir di Parangkusumo dikatakan langka karena jenis gumuk termasuk dalam jenis pesisir (coastal dunes) yang bertipe barchans (barchanoid dunes) namun beriklim basah. Tipe barchans memiliki ketinggian antara 5 sampai dengan 15 meter. Perlu diketahui, bahwa gumuk pasir tipe barchans biasanya terbentuk di daerah beriklim kering (arid) dan/atau setengah kering (semi-arid).

2. Merupakan Pasir Material dari Gunung Merapi

Inilah keunikan dari gumuk yang ada di Parangkusumo, yaitu pasirnya berasal dari material vulkanik Gunung Merapi. Seolah sebagai titik pertemuan antara lautan dan gunung. Diperkirakan, proses perpindahan material dari hasil letusan Gunung Merapi menjadi gumuk di Parangkusumo ini pun masih terus berlangsung.

Sebagai salah gunung berapi yang dikenal sangat aktif, masih banyak material pasir yang terbawa oleh aliran Sungai Opak dan Sungai Progo. Sehingga tidak menutup kemungkinan, volume pasir yang ada di sini pun akan terus bertambah.

3. Dipengaruhi Pula Graben Bantul

Sisi selatan Pulau Jawa adalah plato yang miring ke arah Samudra Hindia. Bagian plato ini banyak yang terkikis dan berubah menjadi dataran alluvial, dan salah satunya adalah yang berada di Bantul berupa graben. Graben adalah blok patahan yang mengalami penurunan di antara dua blok patahan. Akibatnya, daerah patahan tersebut mudah tererosi dan membentuk sungai (Sungai Opak dan Sungai Progo).

Erosi graben Bantul ini turut menyumbang material pasir yang terdapat di gumuk pasir Parangkusumo. Kikisan erosi ikut hanyut pada aliran sungai dan bermuara di pantai selatan kemudian mengendap. Endapan tersebut kemudian ikut diterbangkan oleh angin.

4. Satu-Satunya Lokasi Sandboarding Di Asia Tenggara

Meski terdapat gumuk pasir seperti misalnya di Filipina dan/atau Vietnam, namun aktivitas sandboarding hanya bisa dilakukan di Parangkusumo. Ini bisa terjadi karena pasir yang membentuk gumuk di sini bertekstur halus dan memiliki kelembaban tinggi, sehingga cocok untuk digunakan sebagai media luncur.

Sandboarding ini merupakan aktivitas wisata yang paling populer di obyek wisata ini. Pasir yang halus dan basah membuat sensasi serasa tengah berselancar di atas salju. Selain itu, hamparan perbukitan pasir adalah pemandangan langka yang bisa ditemukan di Indonesia, maka jangan lupa untuk mengabadikan momen di sana.

5. Gurun Pasir Rasa Lokal

Jika mengunjungi Gumuk Pasir Parangkusumo serasa tengah berada di padang pasir. Sejauh mata memandang hanya terdapat hamparan pasir yang membentuk bukit-bukit kecil. Vegetasi yang minim dan hembusan angin yang tak bisa dikatakan pelan semakin memperkuat kesan tersebut. Cocok untuk dijadikan sebagai latar belakang sebuah foto atau lokasi shooting.

Akses Transportasi Menuju ke Gumuk Pasir Parangkusumo

Jika tengah datang ke Jogja, jangan lewatkan lokasi yang satu ini. Toh lokasinya tak seberapa jauh dari pusat kota dan dekat dengan Pantai Parangtritis, Cemara Sewu, serta Depok. Sehingga dapat sekalian meluangkan waktu seharian untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut.

Tak perlu khawatir apabila berkunjung ke Jogja dengan menggunakan pesawat atau kereta api. Karena anda bisa memanfaatkan jasa sewa mobil di Jogja. Dengan menggunakan jasa sewa mobil di Jogja pastinya akan lebih mudah untuk mecapai tempat wisata gumuk pasir Parangkusumo ataupun banyak tempat wisata menarik lain di jogja. Dan bila dibutuhkan, dapat pula menyewa jasa supir sekaligus pemandu wisata.

Yang patut disayangkan dari pengelolaan wisata Gumuk Pasir Parangkusumo ini adalah pengelolaannya tidak diimbangi dengan pemahaman yang mumpuni. Dalam kurun waktu empat dekade terakhir, berbagai pembangunan di kawasan gumuk dilakukan karena orientasi ekonomi. Padahal sebagai fenomena alam yang langka – hanya ada dua di dunia, gumuk pasir di kawasan ini harus dijaga kelestariannya.

Keberadaan bangunan dan vegetasi yang ditambahkan akan berpengaruh pada kondisi geografis gumuk itu sendiri. Karena butiran pasir yang terbawa oleh angin akan terhalang, sehingga tidak gumuk tidak bisa ‘berpindah’ dengan leluasa.

Oleh sebab itu, pemerintah sebagai pihak yang berwenang diharapkan dapat bersikap tegas. Pembangunan di kawasan ini perlu dibatasi sehingga tidak mengganggu proses alam yang ada. Meski harus menolak nilai investasi yang besar, namun jika kawasan ini rusak, maka investasi tersebut tidak ada gunanya.

Perencanaan kawasan wisata tidak hanya berorientasi pada faktor ekonomi semata. Akan tetapi juga harus melihat nilai sustainabilitas dari kawasan itu sendiri, terlebih untuk wisata alam seperti gumuk pasir ini. Sehingga generasi penerus nanti dapat menikmati fenomena gumuk pasir yang langka.